Mengutip dari jurnal bisa dibilang keahlian penting, terutama kalau kamu sering berkutat dengan karya ilmiah, tugas akhir, atau penelitian. Terkadang, meski terdengar simpel, banyak yang masih merasa bingung tentang bagaimana cara mengutip dari jurnal yang benar. Untuk itulah artikel ini hadir, agar kamu bisa belajar cara mengutip dengan mudah, tanpa ribet. Yuk, kita bahas satu per satu cara mengutip dari jurnal yang benar, sekaligus beberapa tips penting agar tulisanmu lebih terstruktur dan profesional.
Mengapa Mengutip dari Jurnal Itu Penting?
Mengutip dari jurnal ilmiah memiliki banyak manfaat, terutama untuk mendukung argumen dalam tulisanmu. Kutipan dari jurnal memberikan kredibilitas, karena jurnal ilmiah umumnya sudah melalui proses penelaahan sejawat (peer-review), jadi kualitas dan keakuratannya sudah teruji. Ini membantu meyakinkan pembaca bahwa pendapatmu didukung oleh data dan penelitian yang valid.
Baca Juga : Aplikasi untuk Mengubah Skripsi Menjadi Jurnal dengan Cepat
Selain itu, kutipan dari jurnal menunjukkan bahwa kamu menguasai topik yang dibahas. Orang yang membaca karyamu bisa tahu bahwa kamu meluangkan waktu untuk riset mendalam dan tidak hanya menulis asal-asalan. Jadi, bisa dibilang, mengutip dari jurnal bisa meningkatkan kepercayaan orang terhadap kualitas tulisanmu.
Cara Mengutip dari Jurnal dengan Benar

Kenali Jenis Kutipan: Langsung dan Tidak Langsung
Ada dua cara utama mengutip dari jurnal: kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
- Kutipan Langsung: Kamu menulis ulang teks dari jurnal persis seperti aslinya, tanpa perubahan. Ini biasanya digunakan kalau kamu merasa kutipan tersebut sudah sangat kuat atau sulit diubah. Jangan lupa tambahkan tanda kutip (“…”) dan sertakan halaman sumbernya.
- Kutipan Tidak Langsung (Parafrase): Dalam kutipan ini, kamu menjelaskan ide dari jurnal menggunakan kata-kata sendiri. Kutipan tidak langsung ini lebih fleksibel, tapi tetap harus menyebutkan sumbernya. Umumnya, kutipan tidak langsung ini lebih disukai karena menunjukkan kamu memahami materi yang dikutip.
Pilih Format Sitasi yang Sesuai
Pastikan kamu tahu format sitasi yang akan digunakan. Beberapa format populer untuk kutipan jurnal ilmiah adalah:
- APA (American Psychological Association): Digunakan dalam ilmu sosial dan humaniora. Contoh kutipan dalam teks: (Nama Penulis, Tahun) atau (Nama Penulis, Tahun, p. Halaman) jika menggunakan kutipan langsung.
- MLA (Modern Language Association): Format ini sering dipakai dalam ilmu humaniora. Kutipan di teks biasanya dalam format (Nama Penulis Halaman).
- Chicago Style: Banyak digunakan dalam sejarah dan seni. Biasanya mencantumkan catatan kaki (footnote) untuk referensi.
Setiap format ini punya aturan berbeda tentang cara menulis nama penulis, tahun terbit, judul jurnal, dan nomor halaman, jadi pastikan kamu tahu format mana yang diharuskan untuk karya ilmiahmu.
Perhatikan Penulisan Nama Penulis dan Penggunaan Tanda Baca
Kesalahan penulisan nama atau tanda baca sering kali terjadi, terutama kalau kamu menulisnya manual. Nama belakang penulis biasanya ditulis duluan, diikuti inisial nama depan. Gunakan tanda baca sesuai format yang ditentukan, agar kutipanmu lebih profesional dan sesuai aturan.
Cantumkan Daftar Pustaka di Bagian Akhir
Kutipan dalam teks saja belum cukup. Pastikan kamu juga membuat daftar pustaka atau referensi di bagian akhir tulisan. Ini membantu pembaca mencari sumber asli jika mereka ingin membaca lebih lanjut. Biasanya daftar pustaka mencantumkan semua informasi penting, termasuk nama jurnal, judul artikel, volume, edisi, tahun terbit, hingga halaman.
Gunakan Software Manajemen Referensi
Saat ini, ada banyak aplikasi atau software manajemen referensi yang memudahkan kita menyusun kutipan dan daftar pustaka. Beberapa yang populer adalah:
- Mendeley: Cocok untuk mengelola dan berbagi penelitian ilmiah.
- Zotero: Memungkinkan kamu mengatur referensi dan format sitasi otomatis.
- EndNote: Fungsinya mirip dengan Mendeley dan Zotero, bisa digunakan untuk berbagai jenis sitasi.
Software ini memudahkan kita mengatur sitasi dengan otomatis sesuai format yang diinginkan, jadi kamu bisa lebih fokus pada penulisan.
Kesalahan Umum saat Mengutip dari Jurnal
Saat mengutip dari jurnal, ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari:
- Salah Menulis Nama Penulis atau Judul Artikel
Ini adalah kesalahan mendasar yang sering terjadi. Pastikan selalu memeriksa nama penulis dan judul artikel sebelum mencantumkan dalam daftar pustaka. - Tidak Mencantumkan Halaman untuk Kutipan Langsung
Jika kamu menyalin kalimat persis dari jurnal, jangan lupa sertakan halaman sumbernya. Ini memudahkan pembaca untuk menemukan referensi aslinya. - Terlalu Banyak Mengutip Langsung
Kutipan langsung boleh saja, tapi jangan terlalu banyak. Parafrase lebih disarankan agar tulisan tetap mengalir dengan bahasa sendiri, dan tidak terlalu terkesan ‘menjiplak’ dari jurnal lain. - Mengabaikan Format Sitasi yang Diwajibkan
Setiap institusi atau bidang ilmu mungkin memiliki preferensi sendiri untuk format sitasi. Pastikan kamu mengikuti format sitasi yang ditentukan agar tulisanmu tidak dinilai kurang rapi atau tidak profesional.
Tips Agar Kutipan dari Jurnal Lebih Efektif
- Pilih Kutipan yang Relevan: Jangan asal kutip, pilih kutipan yang mendukung argumen atau ide utama dalam tulisanmu.
- Saring Informasi Utama: Saat memilih jurnal untuk dikutip, cari bagian yang benar-benar penting. Hindari mengutip bagian yang terlalu umum atau tidak memiliki kaitan langsung dengan topik.
- Periksa Keaslian Kutipan: Terutama kalau kamu mengutip dari jurnal berbahasa asing. Pastikan kamu memahami konteksnya sebelum menulis ulang dalam bahasa sendiri.
Contoh Cara Mengutip dari Jurnal
Untuk lebih memahami, berikut adalah contoh kutipan dari jurnal dalam berbagai format:
- APA Style:
Dalam teks: (Smith, 2020, p. 15)
Daftar pustaka: Smith, J. (2020). Title of Article. Journal of XYZ, 12(3), 12-20. - MLA Style:
Dalam teks: (Smith 15)
Daftar pustaka: Smith, John. “Title of Article.” Journal of XYZ, vol. 12, no. 3, 2020, pp. 12-20. - Chicago Style:
Dalam teks: John Smith, “Title of Article,” Journal of XYZ 12, no. 3 (2020): 12-20.
Pastikan kamu menggunakan format yang sesuai, ya!
FAQ
Kutipan langsung menyalin teks persis dari sumber, sementara kutipan tidak langsung merangkai ulang teks dengan kata-kata sendiri.
Format sitasi adalah standar aturan penulisan kutipan, seperti APA, MLA, atau Chicago, yang mengatur cara menulis nama penulis, tahun terbit, dan lainnya.
Ya, halaman penting untuk kutipan langsung agar pembaca dapat menemukan sumber asli dengan mudah.
Beberapa software seperti Mendeley, Zotero, dan EndNote sangat membantu dalam mengatur referensi dan sitasi.
Gunakan judul artikel sebagai pengganti nama penulis, diikuti tahun dan informasi lainnya sesuai format sitasi yang kamu pakai.